Sabtu, 22 Agustus 2009

Ekspor Perdana Beras Organik ke AS

Tasikmalaya, Kompas - Ekspor perdana produk beras organik Indonesia sebanyak 18 ton dilakukan untuk pasar Amerika Serikat. Beras organik itu produksi para petani di tujuh kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Menteri Pertanian Anton Apriyantono menjelang peresmian pelaksanaan ekspor beras organik, Kamis (20/8) di Tasikmalaya, menyatakan kegembiraannya.

”Ini merupakan tonggak sejarah, Indonesia bisa mengekspor beras berkualitas,” tegasnya. Produk beras organik itu telah mendapat dua sertifikat bertaraf internasional yang diterbitkan Institute for Marketecology, yakni sertifikat produk organik dan sertifikat perdagangan yang berkeadilan.

Mentan berjanji akan mengupayakan adanya kebijakan eksportasi beras sepanjang tahun. Pembatasan ekspor beras hendaknya sebatas pada volume, bukan waktu.

Pendiri sekaligus Direktur Utama PT Bloom Agro Emily Sutanto selaku eksportir mengungkapkan, ekspor beras organik tidak bisa seketika besar. Pasar harus diciptakan pelan-pelan, yang penting ada tren peningkatan permintaan beras organik di dunia.

Pembeli beras organik itu adalah Lotus Foods, perusahaan di Amerika. Dalam waktu dekat ini, pembeli dari Malaysia juga sudah mengajukan permintaan sebanyak 19 ton.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpati Syaiful Bachri mengatakan, ekspor beras organik merupakan kerja sama PT Bloom Agro dengan Gapoktan Simpati.

Pendapatan petani

Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanulhakim mengatakan, meski pada tahap awal ini volume ekspor masih kecil. Namun, yang perlu dilihat adanya peningkatan pendapatan petani karena terjadi peningkatan kualitas dan produktivitas hasil panen.

Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar mendukung penuh langkah ekspor tersebut. Dia menjanjikan bila suatu saat ekspor melimpah dan swasta tidak bisa menampung, Bulog bersedia mengekspornya.

Menyinggung kondisi perberasan di tengah isu El Nino, Mustafa mengakui masih kurangnya cadangan beras pemerintah untuk mengantisipasi dampak El Nino dan musim paceklik mulai akhir 2009 hingga akhir 2010.

”Setidaknya masih perlu tambahan cadangan beras pemerintah 500.000 ton lagi,” katanya. Penambahan itu diharapkan bisa dilakukan pada musim panen tahun ini.

Adapun panen padi pada tahun 2010 diperkirakan akan berkurang sebagai dampak El Nino 2009 dan 2010.

”Penambahan cadangan beras pemerintah pada tahun ini untuk mengantisipasi dampak El Nino seperti dalam bentuk kekeringan dan bencana alam lain,” katanya. Adapun stok beras yang ada di Perum Bulog dalam bentuk beras untuk rakyat miskin melimpah. Stok beras Bulog mencapai 2,48 juta ton.


Sumber berita saya dapat dari sini mudah - mudahan ini menjadi pemicu semangat Petani daerah kita supaya bisa seperti yang dilakukan Petani Tasikmalaya. Amien




Share & Bookmark


Bonus buat Anda yang sudah berkunjung ke Blog saya,
Tutorial Mencari Uang di Internet.. GRATIS

Jumat, 14 Agustus 2009

Sejarah

Sejarah selalu terkendala oleh ruang dan waktu. Masa lalu, bisa ditilik dengan terang benderang di masa kini. Masa depan, hanya diperkirakan tapi tak bisa dipastikan.

Masa lalu, selalu ada distorsi. Sebabnya, tafsir mengambil tempatnya sendiri-sendiri. Karenanya, satu-satunya jalan agar sejarah masa kini tak membelot di masa depan, adalah dengan cara mendokumentasikannya.

Masa kini, di masa depan akan menjadi masa lalu. Rekamlah sejarah yang sedang kau alami sekarang. Sekecil apapun, di masa depan akan sangat berharga. Kita tak pernah tahu, di masa depan yang sekarang kita sebut sebagai kertas atau pulpen, masih disebut sebagai kertas atau pulpen atau tidak. Atau bisa jadi bernama sama, tapi berbeda bentuk.

Mari, sodara-sodara, rekamlah sejarah yang sedang kau jalani.



Salam,,,



***___

Share & Bookmark

Bonus buat Anda yang sudah berkunjung ke Blog saya,

Tutorial Mencari Uang di Internet.. GRATIS

Sabtu, 01 Agustus 2009

Asa Petani : Bulog Harus Beli Gabah

Oleh : Pujo Pujiono SH

KabarIndonesia, Grobogan – Petani di Kabupaten Grobogan berharap Bulog bisa membeli gabah mereka. Mengingat saat ini kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan petani khawatir harga gabah mereka akan turun drastis.

”Saat ini hujan terus, petani susah menjemur gabah sehingga kadar airnya masih cukup tinggi. Kami berharap Bulog bisa membeli semua gabah milik petani dalam kondisi apapun dengan harga sesuai yang ditentukan pemerintah”, jelas Pujiono, petani di Desa Plosoharjo, Kecamatan Toroh kepada pewarta HOKI Kamis (12/2).

Hal itu juga dibenarkan Kades Plosoharjo Suwoto yang menyatakan, kondisi sekarang ini ditambah banyaknya tengkulak, menyebabkan harga gabah di tingkat petani jauh dari harapan. ”Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani hanya berkisar 2.100-2.200 rupiah perkg. Hal ini disebabkan oleh hujan yang terus mengguyur. Padahal pada awal panen tiba, harga bisa mencapai 2.300-2.400 rupiah perkg”, ungkap Suwoto.

Kondisi seperti ini langsung ditanggapi Bulog dengan menurunkan Satgas Bulog Sub Divre I Semarang. Selain memantau harga, Satgas juga melakukan pembelian gabah ke petani.

”Saat ini Grobogan tengah panen raya musim tanam (MT) I, sehingga banyak tengkulak. Tanggung jawab kami menstabilkan harga gabah agar tidak dipermainkan tengkulak,” jelas Kepala Sub Divisi Regional (Subdivre) I Bulog Semarang Ec Hermani D. Abdullah. didampingi Kepala Gudang 04 Bulog Purwodadi, Gatot Hendro Waluyo kepada wartawan, saat melakukan pembelian gabah petani di Grobogan kemarin. (*)



Sumber : http://www.kabarindonesia.com

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com

Berita besar hari ini…!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com



***___

Share & Bookmark

Bonus buat Anda yang sudah berkunjung ke Blog saya,

Tutorial Mencari Uang di Internet.. GRATIS
SEJATINYA AKU BERPIKIR © 2008 Template by:
SkinCorner