Minggu, 01 November 2009

Usaha Sapi Potong dan Cara Pemeliharaannya

Beternak sapi potong merupakan usaha yang sangat menarik. Selain untuk memenuhi permintaan pasar daging yang masih belum terpenuhi, juga untuk mendorong timbulnya industri lain yang berbahan baku daging, kulit tulang dan bahan ikutannya.

Dampak positif dari usaha peternakan sapi potong, antara lain adalah:

- Membuka kesempatan berusaha dan peningkatan usaha agribisnis terpadu serta membuka kesempatan kerja.
- Menggerakan perekonomian wilayah dan meningkatkan pendapatan peternak.

Hmmm sepertinya menarik ni,,,

Makin semangat aja mengembangkan usaha yang sudah saya mulai sekitar sebulan yang lalu,,,
memang pada dasarnya kalo temen-temen mau tau, saya memang berasal dari Keluarga Petani yang kebetulan sudah terbiasa dengan dunia pertanian apalagi sapi sudah menjadi teman akrab ku sejak kecil. he.. he.. he..

Saya berharap dengan ilmu otodidak ( witeng tresno jalaran soko kulino ) dan di tambah lagi kemauan untuk selalu belajar usaha ini bisa bisa bermanfaat.

Usaha peternakan sapi potong di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak sapi potong, antara lain :

1. Seleksi Bibit
  • Pejantan: Seleksi menyangkut kesehatan fisik, kualitas semen dan kapasitas servis.
  • Betina : Seleksi menyangkut kondisi fisik dan kesehatan, kemiringan vulva tidak terlalu keatas, mempunyai puting 4 buah, bentuk ambing relatif besar dengan bentuk yang simetris.


2. Pakan
  • Pakan untuk ternak sapi potong dapat berupa Hijauan (rumput, kacang-kacangan dan limbah pertanian), konsentrat (dedak padi, onggok, ampas tahu) dan makanan, tambahan (vitamin, mineral dan urea).
Secara umum jumlah makanan yang diberikan untuk seekor sapi setiap hari adalah sebagai berikut :
- Hijauan : 35 - 47 Kg, atau bervariasi menurut berat dan besar badan.
- Konsentrat : 2 - 5 kg
- Pakan tambahan : 30 - 50 gr.

3. Kandang
  • Syarat Kandang
- Bahan kandang dari kayu/ bambu serta kuat
- Letak kandang terpisah dari rumah dan jaraknya cukup jauh
- Lantai dari semen/tanah yang dipadatkan, dan harus dibuat lebih tinggi dari tanah sekitarnya.
- Ventilasi udara dalam kandang harus baik.
- Drainase di dalam dan luar kandang harus baik.

  • Ukuran kandang
- Sapi betina dewasa 1,5 X 2 m/ekor
- Sapi jantan dewasa 1,8 X 2 m/ekor
- Anak sapi 1,5 X 2 m/ekor

4. Sistem Perkawinan.
  • Hand Mating
Kawin alam yang teratur dimana sapi betina birahi dibawa ke tempat pejantan untuk dikawinkan atau di IB.
  • Pasture Mating
Jantan dan betina kawin alam di padang pengembalaan

  • Mengetahui Tanda Birahi
Tanda-tanda birahi yaitu ; selalu gelisah, mencoba menaiki sapi lain, vulva membesar dan kemerahan serta keluar cairan lendir, nafsu makan menurun.

  • Mengetahui Tanda-tanda Melahirkan
Tanda melahirkan seperti urat daging sekitar vulva mengendor, dikiri kanan pangkal ekor kelihatan legok, ambing membesar dan tampak tegang, sapi gelisah dan lain-lain.


5. Kesehatan Hewan

Tindak pencegahan :
  • Hindari kontak dengan ternak sakitb. Kandang selalu bersih
  • Isolasi sapi yang di duga kena penyakit agar tidak menular ke sapi yang lain
  • Mengadakan tes kesehatan, khususnya penyakit Brucellosis dan Tuberculosis.
  • Desinfektan kandang dan peralatan
  • Vaksinasi teratur.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Amieen



Share & Bookmark

Bonus buat Anda yang sudah berkunjung ke Blog saya,
Tutorial Mencari Uang di Internet.. GRATIS
SEJATINYA AKU BERPIKIR © 2008 Template by:
SkinCorner