Senin, 07 September 2009

Pikiran dan Sikap

Jika kita berpikir bahwa penampilan dan kemampuan kita berada di bawah orang lain, maka sikap kita akan minder. Lain halnya jika pikiran kita mengatakan bahwa kita memiliki potensi yang sama dengan orang lain, maka kita akan percaya diri.

Orang yang malas, memiliki pikiran bahwa kekurangannya sudah takdir sehingga akan tetap miskin walaupun telah berusaha. Sedangkan orang yang rajin berpikiran bahwa mereka harus berusaha dulu baru kemudian tawwakal atau menyerahkannya kepada takdir. Karena memang Allah memerintahkan demikian, usaha dulu baru tawwakal.

Jika kita berpikiran bahwa kegagalan itu memalukan, dan kekagalan adalah akhir dari segalanya, maka kita akan merasa ketakutan saat melakukan sesuatu. Lain lagi jika berpikir bahwa kegagalan adalah suatu pembelajaran dan menganggap masih ada kesempatan lain, maka kita akan menjadi orang yang berani.

Sikap pesimis disebabkan oleh pikiran bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan. Sikap pesimis juga karena merasa sudah ditakdirkan miskin, berpikir bahwa keadaan di sekelilingnya tidak mendukung. Sebaliknya sikap optimis muncul karena dalam pikiran dia mengatakan bahwa segala sesuatu bisa dipelajari, siapa tahu besok atau lusa Allah akan memberi rezeki, dan bagaimanapun keadaannya masih ada yang bisa berhasil dan sukses, termasuk dirinya.

Pikiran menghasilkan sikap, sikap menghasilkan kebiasaan, kebiasaan menghasilkan karakter atau akhlaq, dan akhlaq menentukan nasib kita.

JADI
SELAIN KEHENDAK ALLAH, NASIB DITENTUKAN OLEH PIKIRAN,
JIKA INGIN NASIB ANDA BAIK, PERBAIKILAH PIKIRAN ANDA.


Salam,,,

***___

Share & Bookmark

Bonus buat Anda yang sudah berkunjung ke Blog saya,

Tutorial Mencari Uang di Internet.. GRATIS

0 komentar:

Posting Komentar

SEJATINYA AKU BERPIKIR © 2008 Template by:
SkinCorner